Sekolah Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Dewan Guru Pengampu Al-Qur'an Pesantren Al-Hamidiyah Mengikuti Diklat Metode Bil Qolam

Jum'at, 11 Februari 2022 Oleh Irma Rahmawati 1055 kali

Pesantren Al-Hamidyah Depok, memfasilitasi Dewan Guru Pengampu Al-Qur'an untuk mengikuti pelatihan pembelajaran Al-Qur'an dengan Metode Bil Qolam, acara berlangsung selama 2 hari dari tanggal 5-6 Januari 2022, bertempat di Ruang Kelas Kajian Islam. 

Pelatihan ini dipandu oleh 2 trainer, yaitu Ust. Abdul Qodir dan Ust. Muhammad Lutfillah dari Pesantren Ilmu Al-Qur'an Singosari, Kota Malang. pada hari pertama dibawakan oleh trainer Ust. Abdul Qodir. Acara dimulai pukul 07.45 WIB s/d 12.15 WIB.

Patut diketahui, metode pembelajaran Al-Qur'an Bil Qolam ini disusun oleh KH. M. Bashori Alwi atas usulan KH. Mudatstsir dari Madura. KH. M. Bashori Alwi diminta untuk menyusun buku panduan belajar praktis membaca Al-Qur'an. 

Hadir menyampaikan sambutan Ust. Ahmad Ridwan, M. Sy sebagai Penanggung Jawab Kurikulum Kajian Islam, "Kesempatan berharga ini harus dimaksimalkan dengan baik, sehingga kita para Pengajar Al-Qur'an dapat menguasai metode Bil Qolam ini dengan baik dan harapannya agar para Santri Pesantren Al-Hamidiyah dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai standar Ilmu Tajwid". 

Pada muqodimahnya, Ust. Abdul Qodir menyampaikan bahwa seorang pengajar harus memegang panduan yang tersusun dan terarah, hal ini akan memudahkan pencapaian dari tujuan pembelajaran, dengan menggunakan metode Bil Qolam. 

Lima pilar pada panduan metode Bil Qolam yaitu:

1. Sumber Daya Manusia (SDM), Ustadz/ah yang bagus, mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, menyamakan persepsi dalam membaca Al-Qur'an. Ukuran bacaan satu alif juga menjadi metodologi pada metode Bil Qolam serta nada khos (khusus) juga harus menjadi standar. 

2. Bahan ajar yang bagus, pada metode Bil Qolam mewakili segala kompetensi yang ada dalam Al-Qur'an, yaitu adanya tahapan sesuai kemampuan, bahan ajar simple dan sistematis. 

3. Metodologi, yakni menggunakan metode Jibril, yaitu guru membaca dan murid menirukan.

Sebagaimana firman Allah Swt: "Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya."

4. Pengelolaan Kelas, dengan cara klasikal penuh, dan jumlah santri harus punya kemampuan yg sama sesuai jilid serta kapasitas satu guru membimbing antara 20 sampai 25 santri. 

5. Perangkat pembelajaran yaitu berupa RPP, absen, jurnal pengajaran, buku prestasi. 

"Pengajar Al-Qur'an haruslah mengetahui 5 pilar pada metode Bil Qolam," Tegas Ust Abdul Qodir, Pengajar di Pesantren Ilmu Al-Qur'an Singosari, Kota Malang. 

Menjadi Motivasi bagi kita semua bahwa Rasulullah Saw dengan sabdanya yaitu: "Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari) 

Juga dengan sabda lainya yaitu: “Sesungguhnya Allah Swt mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya” (HR. Ahmad)

Pelatihan hari ke-2 oleh Trainer Ust. Muhammad Lutfillah, melanjutkan materi pada jilid 3 sampai jilid 4, saat muqodimah mereview materi hari kemarin. Pada tiap-tiap jilid harus mengetahui petunjuk Bil Qolam untuk standarisasi pengajaran Al-Qur'an sehingga dapat mencapai tujuan dari metode Bil Qolam. 

"Penting sekali bagi para Ustadz/ah selalu murojaah sebelum mengajar, dan haruslah sesuai dengan petunjuk Bil Qolam," Ucap Tim Pentashih Bil Qolam. Training metode Bil Qolam diikuti oleh para Pengajar Al-Qur'an Kajian Islam, Pesantren Al-Hamidiyah.

Archive