Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Merawat Tradisi Pesantren dengan Memperingati Haul Ke-30 KH. Achmad Sjaichu

Senin, 03 Februari 2025 Oleh Irma Rahmawati 152 kali

Depok, 1 Februari 2025 - Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIH) Depok menggelar puncak peringatan Haul ke-30 KH. Achmad Sjaichu. Mengangkat tema "Merawat Tradisi, Menguatkan Inovasi" acara ini  menghadirkan Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar, MA sebagai pembicara utama. Selain itu turut hadir dr. H. Imam Susanto, Sp.B., Sp.BP-RE (K) selaku Direktur Utama YIH, Dr. H. Basnang Said, S.Ag., M.Ag selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag RI, K.H. Syihabuddin Ahmad Ma’shoem (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayat An-Nuriyyah Lasem Rembang), Jajaran Manajemen dan Keluarga Besar YIH.

Selain acara puncak, serangkaian kegiatan sosial turut dilakukan, seperti sunatan massal untuk 150 anak yatim, donor darah, pembagian sembako kepada 200 dhuafa, festival hadroh, serta acara lainnya seperti manaqib, temu alumni, dan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh santri, guru, dan karyawan YIH.


Bapak dr. H. Imam Susanto, Sp.B., Sp.BP-RE (K), selaku Direktur Utama YIH, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya karena seluruh rangkaian acara Haul ini telah berjalan dengan lancar. Beliau berharap agar acara ini dapat menjadi syiar pendidikan Islam yang memberikan manfaat luas kepada masyarakat. "Semoga keberadaan Pesantren Al-Hamidiyah, sebagai peninggalan Almaghfurllah KH. Achmad Sjaichu, senantiasa menjadi sumber keberkahan dan terus memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pendidikan dan keislaman."ucapnya.

Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M. Hum, selaku kepala pengasuh pesantren, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para masyaikh, guru-guru kita semua, serta seluruh pejabat setempat yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam acara Haul ini.

Beliau juga menambahkan, "Saya mengajak kepada seluruh santri untuk terus memperkuat ruh pesantren kita. Mengaji bukan hanya sebagai kegiatan belajar, tetapi juga sebagai jalan untuk meraih keberkahan. Oleh karena itu, marilah kita rajin mengaji, niatkan diri kita untuk menjadi santri yang khidmat dan setia kepada guru serta pesantren kita. Mari kita teladani perjuangan dan akhlak mulia KH. Achmad Sjaichu."ujarnya.


Prof. KH. Said Agil Husin Al-Munawar menegaskan pentingnya tradisi haul sebagai bentuk komunikasi antara yang hidup dan yang telah tiada. Ia juga menyoroti keteladanan KH. Achmad Sjaichu dalam ilmu pengetahuan, akhlak, dan amal jariyah yang terus mengalir.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya doa dari orang tua dan guru dalam kehidupan seorang santri. "Keberkahan yang ada di tangan orang tua dan guru tidak ternilai harganya. Doa mereka untuk kita sangat mahal dan membawa berkah yang luar biasa," tambahnya.

Prof. Said Agil juga menambahkan, K.H. Achmad Sjaichu adalah sosok yang sangat teladan dalam berbagai aspek, termasuk ilmu pengetahuan, akhlak, dan budi pekerti. "Ilmu yang beliau ajarkan, Al-Qur'an yang beliau wakafkan, anak-anak shaleh yang beliau didik, masjid yang beliau bangun, dan banyak lagi amal jariyah lainnya yang terus mengalir. Semua itu adalah contoh teladan yang harus kita ikuti," ujarnya.


Dengan tema ini, acara Haul ke-30 KH. Achmad Sjaichu tidak hanya menjadi momen penghormatan, tetapi juga momentum untuk memperkuat inovasi dan pendidikan pesantren yang tetap relevan di tengah perubahan zaman.


Penulis: Humas YIA