Jembatan Inovasi Pendidikan: Mengintegrasikan Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Micro:bit dalam Pembelajaran STEM

Jumat, 28 November 2025 Oleh Hana Qonita | 51 views

Img

Transformasi pendidikan abad ke-21 menuntut sekolah untuk tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi menumbuhkan pemikir kritis, pemecah masalah, dan inovator muda. Menjawab tantangan tersebut, saya, Sri Rahmasari, S.Pd., guru SDIT Al-Hamidiyah Depok, terpilih menjadi salah satu dari 30 guru SD dari Pulau Jawa yang berpartisipasi dalam Workshop Integrasi Koding & Kecerdasan Artifisial (KKA) dalam Pembelajaran STEM. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur SEAQIS, Reza Setiawan, M.T., dan diselenggarakan oleh Kemendikdasmen bekerja sama dengan SEAQIS di Hotel Papandayan Bandung pada 11-15 November 2025 dengan total 40 Jam Pelajaran (JP). 

Keikutsertaan ini menjadi wujud komitmen dalam mengembangkan pembelajaran inovatif melalui integrasi Koding, Kecerdasan Artifisial (KA), dan teknologi Micro:bit di jenjang sekolah dasar.




Kemenangan Kelompok D'Jojoba dalam Tantangan Rekayasa

Langkah pertama dalam workshop ini disampaikan oleh pemateri Lukman Nulhakim, M.Pd. adalah tantangan yang menguji kreativitas dan pemikiran rekayasa para peserta. Pada hari kedua, seluruh peserta dihadapkan pada Challenge Dropping Object, sebuah tugas rekayasa fisik menggunakan bahan-bahan sederhana yaitu kertas, selotip, gunting, dan klip kertas. Objek yang dirancang harus memenuhi dua kriteria yaitu mampu berada di udara minimal 2 detik dan mendarat tidak lebih dari 1 meter dari titik target. 


Kelompok D'Jojoba, beranggotakan guru dari berbagai daerah: Depok, Jogja, Jember, dan Brebes, yang dipimpin oleh saya, berhasil meraih Juara 1. Rancangan mereka mencatat total waktu mampu di udara 5,14 detik dalam dua kali percobaan dengan akurasi pendaratan yang sangat konsisten, hanya 33 cm dari titik target. Selain itu, kelompok ini juga menyusun proposal Engineering Design Process (EDP) untuk proyek E-FOUR (Eco Furniture for Our Future), sebuah inovasi desain furnitur ramah lingkungan berbahan eco brick untuk menjawab permasalahan limbah plastik.




Integrasi Koding, Micro:bit, dan Proyek Inkubator Telur Maleo

Memasuki hari ketiga dan keempat, fokus pelatihan beralih ke ranah digital bersama Prima Dermawan, S.Kom., M.Sc.. Peserta memperdalam Computational Thinking (CT) dan mempraktikkan koding melalui makecode.microbit.org menggunakan perangkat Micro:bit yang sangat relevan untuk jenjang SD. 

Peserta memulai dengan proyek sensor dasar seperti sensor suhu, lampu otomatis, dan kompas. Keterampilan ini kemudian ditingkatkan pada hari keempat dengan proyek yang lebih kompleks dan berbasis data seperti Smart Watch dan Pedometer.

Puncak dari sesi praktik ini adalah Proyek Jaga Maleo, Jaga Lingkungan, sebuah tantangan STEM nyata yang menugaskan peserta untuk merancang model inkubator telur buatan yang dipantau oleh Micro:bit. Proyek ini mengintegrasikan sains dan rekayasa melalui pemrograman sistem yang mampu mengontrol suhu dan kelembapan otomatis demi kebutuhan konservasi. Rancangan tersebut menjadi contoh konkret bahwa koding dan KA dapat diterapkan untuk menyelesaikan persoalan lingkungan dan menghadirkan solusi teknologi yang relevan bagi dunia nyata.

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian workshop yang intensif, saya kembali ke SDIT Al-Hamidiyah Depok dengan membawa pengalaman dan keterampilan baru yang siap diterapkan di kelas. Wawasan ini diharapkan dapat memperkuat implementasi pembelajaran STEM yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, merancang solusi, dan terlibat aktif dalam pemecahan masalah. Langkah ini selaras dengan komitmen SDIT Al-Hamidiyah dalam menyiapkan generasi masa depan yang adaptif, kreatif, dan mampu berkontribusi pada perkembangan teknologi di masa depan.


Ditulis oleh : Sri Rahmasari, S.Pd.

Hubungi Kami untuk Informasi Pendaftaran dan Harga

Img