Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Gema Takbir Iduladha 1443 H, Kepala Pengasuh Al-Hamidiyah Depok Sampaikan Makna Qurban

Rabu, 13 Juli 2022 Oleh Kajis 750 kali

DEPOK - Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah (Lazis) Al-Hamidiyah menyemarakkan Syiar Iduladha 1443 H  dengan mengadakan serangkaian acara Gema Takbir dan Doa Bersama (Sabtu, 9/07/22). 

"Iduladha ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim yang secara ikhlas menjadikan anaknya untuk qurban. Lalu Allah swt menggantinya dengan seekor kambing," ungkap dr. H. Imam Susanto, Sp.B, Sp.BP, RE (K), Direktur Utama YIA, secara daring melalui Zoom

Kepala Pengasuh Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum, menyatakan dalam mauidzah hasanah-nya bahwa ada dua pesan dalam memperingati Iduladha atau Hari Raya Qurban ini.

"Kalau memahami kata qurban, kita tahu bahwa ia berakar dari kata qarb, qaruba artinya dekat. Jadi sebetulnya, syiar Iduladha atau hari raya qurban ini memang semata-mata supaya kita bisa mendekatkan diri kepada Allah swt.," tutur Kiai Oman.


Nabi Ibrahim itu, imbuhnya, tidak segan-segan dan tidak menganggap bahwa menjadikan anaknya qurban yang sangat dicintai itu sesuatu yang mahal sehingga tidak mau misalnya diserahkan kepada Allah selama itu untuk kepentingan Allah dan atas perintah Allah, tidak ada yang mahal di dunia ini.

"Sekarang, kita keluarga besar Al-Hamidiyah apa yang bisa kita berikan untuk Al-Hamidiyah khususnya dan untuk umat umumnya, kalau itu bisa mendekatkan diri kepada Allah maka lakukan. Jadi, pelajaran pertamanya adalah ikhlas memberikan dan melakukan sesuatu lillah, karena Allah," terang Kiai Oman.

Yang kedua, tegas pengampu Ngariksa ini, kalau dari perspektif Nabi Ismail keikhlasan yang luar biasa bisa kita pelajari adalah sabar. 

“Jadi, ini tingkat kepercayaan yang sudah 100% kepada ayahnya tingkat keimanan yang sudah 100% kepada Allah sehingga apa kata Nabi Ismail, ‘Kalau Ayah mendapat perintah untuk menyembelihku, sembelih saja Insyaallah aku akan menjadi hamba yang sabar’,” kisah Kiai Oman.

 

Pelajaran yang baik, ujar Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, di dalam pengabdian kita di  Al-Hamidiyah ini tentu ada rintangan-rintangan dan hambatan-hambatan.

“Mari kita yang pertama ikhlas dan yang kedua sabar. Insyaallah syiar dakwah Iduladha ini mudah-mudahan bukan hanya dapat mendekatkan masing-masing kita keluarga besar Al-Hamidiyah mendekatkan kepada Allah, tapi juga mendekatkan Yayasan itu sendiri, mendekatkan pesantren itu sendiri ke masyarakat,” kata Kiai Oman. 

Acara syiar dan gema takbir ditutup dengan doa seraya mengumandangkan takbir oleh K.H. Abdul Rasyid Marhaly, Lc., (Wakil Pengasuh) dan diiringi tim hadrah Al-Hamidiyah. 


Foto: Tim Marprom Al-Hamidiyah

Pewarta: Atunk