DEPOK -
Pesantren Al-Hamidiyah mengadakan kegiatan talkshow dengan
tema 'menanamkan kembali jiwa santri pasca-pandemi' pada Sabtu (26/03/22).
Acara yang diikuti seluruh santri putra dan putri ini bertempat di Masjid Jami’
Al-Hamidiyah.
Kali ini
Pesantren Al-Hamidiyah menghadirkan tokoh inspiratif sekaligus trainer,
pengusaha, dan konsultan pendidikan, Ust. Awaludin Faj, M.Pd.I. Ia merupakan
sosok santri yang teguh memegang prinsip kesantriannya meskipun telah berkiprah
di luar pesantren.
"Antum (kalian)
harus bersyukur menjadi santri yang beruntung, sehingga dapat belajar di
Pesantren Al-Hamidiyah dengan katagori Pesantren Ramah Anak ini," tutur
alumnus Pondok Modern Gontor ini.
Ustadz
Awal, demikian ia akrab disapa, membakar semangat para santri. Ia meminta para
santri untuk mengikuti narasinya dengan lantang, "Saya ikhlas menjadi
santri untuk belajar agama. Saya siap sungguh-sungguh meraih cita-cita sehingga
dapat membahagiakan kedua orang tua".
Penulis
buku Kenapa Anak Zaman Now Harus Ke Pesantren ini juga
menuturkan bahwa santri harus mampu berdikari alias berdiri di atas kaki
sendiri.
"Tidak
berbuat apa-apa, tidak mau apa-apa, jangan harap nanti jadi apa-apa,"
ucapnya.
“Santri
itu dari dua kata; Sun artinya matahari, haruslah mampu
menyinari,” lanjutnya, “Tree bermakna pohon, rindang, harus menjadi
penyejuk bagi lingkungan. Santri menurut bahasa Sansekerta bermakna 'menjaga'
yakni seorang santri harus menjaga tiga pondasi yaitu Iman, Islam dan Ihsan
sehingga dapat menjadi generasi munzirul qaum (pensihat
masyarakat).”
Ustadz
Imam Awal juga mengutip syair Imam Syafii yang menyatakan,
ومن لم يذق مر التعلم ساعة … تجرع
ذل الجهل طول حياته
Barangsiapa
yang tidak tahan dengan penatnya belajar maka kamu akan menanggung perihnya
kebodohan selama hidupnya.
"Jadi,
santri hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang, rijalul ghadd,”
ungkapnya.
Salah satu
tujuan acara talkshow ini ialah menanamkan Jatu Diri Santri
seutuhnya untuk memperkuat jargon Santri (KITAB) yakni Santri yang Komunikatif,
Inovatif, Terbuka, Argumentatif, Berintegritas (Berakhlakul Karimah).
Di awal
acara, K.H. Abdul Rasyid Marhali, Lc., Wakil Kepala Pengasuh Bidang
Kepesantrenan dan Asrama menyampaikan bahwa hendaknya santri dapat mengambil
manfaat dari kegiatan ini. Pemateri akan memberikan pencerahan kepada santri
putra dan putri.
"Alhamdulillah,
kegiatan ini dapat terlaksana, apresiasi kepada panitia yang telah menyisihkan
waktunya dan semua. Semoga dengan acara ini santri dapat mengambil manfaat dan
kemaslahatan, menjadi shalih-shalihah, dan menjadi manusia yang bermanfaat di
masa yang akan datang. Di pesantren santri mengenal dengan nilai keberkahan
sehingga usaha apa pun akan ada manfaat yang didapatinya," nasihat anggota
MUI Kota Depok Bidang Dakwah tersebut.
Ustadzah Fitri selaku MC behasil memfasilitasi acara dengan baik dan meriah. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ammar Hafidz kelas VIII, juga seni islami ala pesantren tim hadrah Junudur Rasul Santri Al-Hamidiyah dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ust. Abdul Mun'im.
"Selaku
ketua panitia berterima kasih kepada semua yang telah menyukseskan acara talkshow ini
dengan penuh kemanfaatan dan keberkahan," tutur Ustadzah Qolbi setelah
kegiatan berakhir.
Pewarta:
Abdul Mun'im Hasan
Redaktur:
Atunk