DEPOK - Sebagai penyelenggara pendidikan, Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) memandang penting semua keilmuan. Bukan hanya keilmuan yang bersifat agama dan umum, bahkan kini YIA mulai menaruh perhatian kepada ilmu budi daya pohon anggur. Hal ini seperti yang diungkapkan Ir. H. Moch. Sutjahyo, pembina YIA, (12/05/22).

“Rencananya, kita akan menanam 60 pohon anggur. Ini tempat penanaman sementara, karena yang di Sekolak Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah banyak angin besar. Di sini baru 30 pohon. Tujuannya, pertama, bisa sebagai bisnis badan usaha yayasan. Kedua, pelajaran bagi santri untuk mengenal agrobisnis. Jadi santri lulus dari sini punya pengetahuan tentang cocok tanam, bahkan ini bisa juga sebagai industri. Ketiga, untuk para guru dan karyawan YIA sejumlah 400 itu, nanti kita bekali juga ilmunya,”  ungkap Ir. H. Moch. Sutjahyo.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa jika sudah panen, batang pohon anggur ini lalu dipotong dan bisa ditanam kembali. Setiap karyawan akan diberi dua pohon anggur. Diharapkan semua bisa merasakan bersama nikmatnya, anggur bisa ditanam di rumah, sehari-hari bisa dikonsumsi. 

“Setiap pohon bisa menghasilkan 30 bonggol anggur minimal,” lanjut Pak Cahyo, “Berat satu bonggol bisa setengah kilogram. Sedangkan 1 Kg  jika dijual bisa Rp50.000. Ini kan bisa jadi penghasilan tambahan atau bisa kita makan anggur setiap hari, bisa dibuat banyak hal seperti kismis, jus, dan sebagainya.” 

Terkait pembuahan atau panen, di Indonesia bisa tiga kali dalam setahun. Sedangkan di luar negeri, menurut pengamatan Pak Cahyo, anggur hanya bisa berbuah sekali saja. Musim dingin pohon anggur bisa mati tinggal batangnya saja. Ketika musim semi daunnya akan mulai tumbuh, besar, dan berbuah.  

“Mohon dukungan kita bersama, semoga kita bisa berkembang bersama. Kita mulai dari sini sehingga ketika orang-orang melihat ada pohon anggur di rumahnya mereka akan tahu oh ini ciri khas dari Al-Hamidiyah,” pungkas Pak Cahyo. 

Dari kebun percobaan yang buat ini, YIA berharap ke depan akan bisa membuat fasilitas seperti agrowisata yang isinya penuh dengan pohon anggur juga pohon-pohon lainnya.

Pewarta: Atunk 

Foto: Irfan