Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Syiarkan Moderasi Beragama, Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jadi Narasumber di Markas Besar TNI Angkatan Laut

Senin, 28 November 2022 Oleh Kajis 933 kali

JAKARTA - Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum. menjadi narasumber dalam  kegiatan Pembinaan Ideologi bagi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Acara yang dihadiri langsung oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (WAKASAL) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. beserta para Perwira Tinggi TNI AL, Prajurit, PNS, Jalasenastri, Pengurus Rumah Ibadah TNI AL, dan undangan di luar TNI ini berlokasi di Gedung Auditorium Yos Sudarso Denma Mabesa, Cilangkap Raya, Cipayung, Jakarta Timur (Kamis, 24/11/22). 

Kiai Oman menuturkan bahwa laut menghubungkan dan menyatukan berbagai suku di Nusantara ini, sedangkan ideologi kita terpengaruh dengan nilai atau values yang kita serap.


“Kita sepakat Indonesia itu negara yang religius masyarakatnya, tapi bukan negara satu agama, beragam. Nah, karena relasi yang seperti ini maka kita punya tiga tantangan. Yang pertama, di masyarakat berkembang cara pandang sikap dan praktik beragama yang ekstrem berlebihan menyampingkan martabat kemanusiaan,” ungkap Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.


Beliau menambahkan, tantangan yang kedua ialah berkembangnya klaim kebenaran yang subjektif lalu dipaksakan kepada orang lain, padahal itu tafsir. Dan, tantangan yang ketiga, berkembang semangat beragama yang tidak selaras dengan cinta Tanah Air atau Hubbul Wathan, seperti  muncul Khilafah misalnya kalau dalam konteks tradisi muslim dan contoh lain yang ekstrem di agama lain.


Sementara itu, Dr. Rima Agristina, S.H., S.E., M.M. mengatakan, bagaimana kita melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan kita juga tahu bahwa dengan Pancasila lah kita memiliki kekuatan sebagai pemersatu bangsa

“Lihat negara lain sekarang bahkan ada yang satu agama, satu suku, bertengkar. Kita dengan begitu banyak suku, dengan beragam agama, bisa bangkit bersama. Bahkan, di sini kita tidak menanyakan agamanya apa, ya kita memiliki kekuatan Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa di mana kita menggali berbagai macam solusi inspirasi-inspirasi ketika kita menghadapi berbagai ancaman, tantangan dan, hambatan,” terang Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.


Tysa Novenny, moderator dalam gelar wicara ini menyimpulkan bahwa globalisasi menjadi penyebab semuanya karena apa pun bisa sangat mudah sekali masuk begitu saja, ada orang yang punya filter bagus ada juga orang yang belum bisa memfilter dengan baik.

“Konsep moderasi beragama bukan moderasi agama sebagaimana yang ditekankan oleh Prof Oman ini di mana outputnya adalah toleran. Agama itu tidak memecah belah kita, tetapi justru membuat kita menjadi lebih baik, istilahnya hablum minannas dan hablum minallah. Pancasila mengajarkan hal ini tercermin dalam Pancasila yang pertama. Tapi sayangnya banyak orang yang salah paham, salah kaprah akhirnya mereka justru memecah belah bangsanya sendiri. Harapannya ini tidak terjadi di keluarga besar TNI AL,” jelas jurnalis dan presenter TVOne tersebut.


Di awal sambutan, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (WAKASAL) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. mewakili Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., mengatakan perkembangan teknologi informasi saat ini dapat dirasakan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ada manfaatnya dan dapat memudahkan kita dalam segala bidang. Namun, sekarang ini ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji di mana banyak pengaruh ideologi alternatif merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan bangsa.


“Maka di tengah hiruk pikuk permasalahan ekstremisme ini diperlukan moderasi beragama yang dimaknai dengan ikhtiar dan proses dinamis dari upaya membangun cara pandang dan sikap beragama secara moderat dalam kehidupan bersama untuk memperkuat tatanan kehidupan harmonis umat beragama di tengah keragaman,” ungkapnya.  


Dalam doa bersama, Kolonel Laut (KH) Harun Ar-Rasyid, S.Ag., MA. memimpin doa dengan khidmat, "Ya Allah, Tuhan kami Yang Mahamulia, kami memohon kehadirat-Mu semoga acara ini dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan kemampuan kami untuk menangkal paham ekstremisme yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Limpahkan kepada bangsa kami keselamatan kedamaian keamanan dan kesejahteraan serta hindarkan dari segala bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar sehingga kami dapat mewujudkan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara yang kami cintai".

Pewarta: Atunk