Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Menyambut Tahun Baru Islam 1444 H

Minggu, 07 Agustus 2022 Oleh Kajis 1575 kali

Menyambut Tahun Baru Islam 1444 H


Oleh:  K.H. A. Mahfudz Anwar, M.Ag

Kepala Majelis Taklim Al-Hamidiyah Depok


Sebagian besar umat Islam mengetahui bahwa tahun baru Islam jatuh pada bulan Muharram. Kita juga mengerti bahwa tahun baru Islam itu harus dimuliakan karena banyak referensi yang menunjukkan adanya nilai-nilai kemuliaan di dalam bulan Muharram. Bahkan, Muharram itu sendiri sudah bermakna mulia dan bisa juga berarti terlarang.

Muharram memiliki arti mulia karena memang Allah swt. memuliakannya. Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”

Sedangkan Muharram memiliki arti terlarang, karena Allah swt. melarang berbuat keburukan dan kedzaliman di bulan Muharram tersebut.

Mengapa tahun baru Islam diawali dengan bulan Muharram, karena didasarkan pada awal mula hijrah Rasuluullah saw. dari Makah ke Madinah. Di mana hijrah Rasul tersebut merupakan momentum sejarah dalam perkembangan Islam yang sangat monumental. Dengan berhijrah itu pula dimulainya babak baru penyebaran Islam yang dengan cepat berkembang ke berbagai daratan di muka bumi ini, yang hingga sekarang Perkembangan Islam tak terbendungkan lagi.

Dari masa Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab inilah perhitungan kalender Islam disebut dengan Kalender Hijriyah. Karena Umarlah yang menetapkan dengan resmi penanggalan Hijriyah ini. Melalui proses musyawarah tokoh-tokoh muslim pada zaman kehalifahan Umar tersebut. Sejak itulah segala penulisan tanggal, bulan, dan tahun di kalangan masyarakat Islam ditulis kalender Hijriyah sebagai simbul kejayaan ummat Islam.

Lalu bagaimana cara menyambut tahun Baru Islam tersebut? Ada banyak cara bagi umat Islam dalam menyambut kedatangan tahun baru Islam ini. Di antaranya dengan membaca doa akhir tahun sebelum terbenam matahari, karena penutupan catatan amal tahunan dilakukan akhir tahun sebelum terbenam matahari. Kemudian membaca doa awal tahun setelah terbenam matahari. Karena awal tahun baru Islam diawali pada tampaknya hilal (tanggal satu) bulan Muharram.






Di Tahun Baru Islam juga dilakukan mawas diri atau introspeksi dengan merenung dan menghitung-hitung amal baik serta amal buruk apa saja yang pernah dilakukan di tahun sebelumnya, guna perbaikan di tahun berikutnya. Agar tahun berikutnya berjalan lebih baik dan lebih diridlai oleh Allah swt. Dengan meningkatkan amal baik, seperti memperbanyak dzikir, shalawat, baca Al-Qur’an dan Ibadah-ibadah lainnya.

Di samping itu, juga memperbanyak sedekah atau berbagi kepada sanak kerabat dan fakir-miskin yang ada di sekitarnya. Ada yang berbagi makanan, berbagi uang receh pada anak-anak kecil dan lain-lain amal shaleh yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bisa juga dengan meningkatkan silaturrahmi guna memperkokoh persatuan dan kesatuan ummat. Wallahu a’lam.