Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Gelar Tahlilan, Keluarga Besar Al-Hamidiyah Doakan Prof. Dr. K.H. Ali Yafie

Selasa, 28 Februari 2023 Oleh Kajis 791 kali

DEPOK – Sehari setelah wafatnya Mustasyar Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) Almarhum Prof. Dr. K.H. Ali Yafie, Pesantren Al-Hamidiyah Depok menyelenggarakan tahlil dan doa secara virtual pada Ahad malam (27/02/23). Dalam kesempatan ini, Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum menjelaskan kedekatan Almarhum dengan Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu.

“Saya mendapat cerita dari Mas Helmi Ali, putra Kiai Ali Yafie, bahwa almarhum memiliki kedekatan dengan pendiri Pesantren Al-Hamidiyah. Kiai Sjaichu lah yang sering mengajaknya berkeliling menjumpai para ulama dan pesantren di Jawa”, ungkap Kiai Oman.

“Tentu keluarga besar Pesantren Al-Hamidiyah merasa sangat kehilangan atas wafatnya Prof. Dr. K.H. Ali Yafie. Beliau adalah mustasyar atau penasihat kita sejak pesantren ini didirikan. Oleh karenanya, mudah-mudahan doa dan tahlil yang tadi kita bacakan diijabah oleh Allah Swt, dan disampaikan pahalanya untuk almarhum,” imbuhnya.




Kiai Oman menyampaikan bahwa mawtul ‘alim mawtul 'alam, wafatnya seorang ulama itu ibarat runtuhnya dunia ini. Sebab, tidak mudah sebuah bangsa melahirkan seorang tokoh besar sekaliber Kiai Ali Yafie yang keilmuannya diakui oleh banyak kalangan.

“Almarhum Kiai Ali Yafie itu tokoh yang sangat diakui keulamaannya. Beliau juga seorang figur berpengaruh di tingkat nasional. Kita harus bangga bahwa beliau sangat dekat sekali dengan Pendiri Al-Hamidiyah, almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu”.




Kiai Oman berharap keluarga besar Al-Hamidiyah dapat meneladani figur Kiai Ali Yafie dalam hal memberikan manfaat kepada masyarakat, bangsa, negara, dan terutama agama.


“Mari kita jadikan momentum doa untuk almarhum Kiai Ali Yafie ini untuk mempelajari lebih detil siapa beliau, mengapa beliau begitu dekat dengan Kiai Sjaichu, mengapa beliau menjadi mustasyar Pesantren Al-Hamidiyah, dan seterusnya,” tutur Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Kiai Oman juga menggarisbawahi bahwa Kiai Ali Yafie punya banyak sekali kemiripan dengan Kiai Sjaichu, seorang yang berangkat dari pesantren, sebagai seorang santri, kemudian menjadi seorang ulama, dan pernah mengabdi sebagai seorang negarawan.

“Semoga kita semua bisa meneladani Kiai Ali Yafie, seperti halnya meneladani Kiai Sjaichu, dengan melahirkan para santri yang dapat mengabdi untuk agama dan bangsanya secara bersamaan. Mari kita sama-sama doakan mudah-mudahan Kiai Ali Yafie dilapangkan di alam kuburnya dan diridhoi oleh Allah Swt sebagai jiwa yang tenang untuk menghadap kehadirat-Nya,” pungkasnya.


Pewarta: Atunk