Sekolah Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Kunjungi Al-Hamidiyah Depok, Kedutaan Besar Amerika Serikat Tawarkan Santri Belajar ke Amerika

Rabu, 05 April 2023 Oleh Kajis 728 kali

DEPOK – Yayasan Islam Al-Hamidiyah kedatangan tamu dari Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Mary K. Trechock, Assistant Cultural Attache US Embassy Jakarta atau Asisten Atase Kebudayaan Kedutaan Amerika Serikat. Acara yang berlokasi di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hamidiyah ini dihadiri oleh beberapa pimpinan, guru, dosen, dan perwakilan siswa serta mahasiswa di lingkungan YIA, peserta lainnya juga hadir melalui Zoom (Rabu, 29/03/2023).

Prof. Dr. K.H. Oman Fathurrahman, M.Hum. dan Dr. Farida Wulandari, M.Pd. memberikan sambutan sekaligus memotivasi kepada para santri agar bisa memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan menjalin relasi luas mancanegara.

“Semua santri harus didorong untuk mau berbicara bahasa Inggris. Karena Almagfurlah K.H. Achmad Sjaichu bisa berbicara lebih dari tiga bahasa. Santri diharapkan bisa mengikuti program ini. sesuai dengan metode STEAMMI dan santri KITAB. Santri Al-Hamidiyah harus menjadi santri yang terbuka (open minded),” ungkap Kiai Oman.



Ibu Farida menambahkan, “Para siswa dan mahasiswa perlu memperluas pengetahuannya di berbagai bidang dengan mengikuti Program Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES). Al-Hamidiyah sudah melaksanakan metode STEAMMI untuk mencetak lulusannya menjadi global citizen”.

Kemudian, Ibu Mary K. Trechock menyampaikan Student Exchange Program untuk kalangan pelajar meliputi Program Partnership, tips and tricks, dan student experience. Beberapa Partnership untuk mengikuti program pertukaran pelajar ini yaitu KL-YES PROGRAM, SEAYLP (Southeast Asia Youth Leadership Program), YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative), @America, dan Education USA. 

“Amerika dan Indonesia memiliki banyak kemiripan, mulai dari populasi, jumlah provinsi, taman nasional, batas wilayah, jumlah pulau, gunung berapi, hingga gaya sosialnya. Adapun syarat mengikuti program ini di antaranya menyiapkan CV, Paspor, VISA, serta mental,” ungkap Assistant Cultural Attache Embassy of The USA itu.


Rania, salah seorang siswi LabSchool Kebayoran memberikan pengalaman selama mengikuti program pertukaran pelajar. Materi yang disampaikan berhasil menarik perhatian para peserta untuk berpartisipasi ke dalam program ini karena penyampaiannya yang enjoy sehingga para pendengar sangat antusias memperhatikannya. 

‘’Gunakan waktu sebaik mungkin karena ini adalah great opportunities. And be positive, confident, don’t lie and be yourself. Also to see things positively, taking a break is totally fine,’’ tuturnya.


Dari semua cerita pengalaman yang ia sampaikan menimbulkan banyak pertanyaan dari siswa dan mahasiswa. Ia bercerita bagaimana kehidupan sekolah di sana dan kebetulan ia merasakan Ramadhan di Amerika serta memberikan motivasi kepada peserta yang berkeinginan untuk mengikuti program ini. Rania menjelaskan, Sekolah di Amerika boleh meminta kelas yang diminati.

“Ramadan di Indonesia seperti istirahat tapi di Amerika semua kegiatan tetap berlanjut. Selama Ramadan saya mengikuti kegiatan voluntating atau sukarelawan di Masjid dekat tempat tinggalnya. Masjid di Amerika tak hanya tempat untuk beribadah saja, namun juga menjadi tempat berkomunitas dengan banyak orang muslim di sana. Cara beribadah di Masjid menggunakan gamis,” pungkasnya.



Pewarta: Modesty Inaura Sacha (Kelas XI IPA)

Notulis:  Nursyamsiah

Foto: Raja/Rio/Markprom

Editor: Atunk