Sekolah Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Halal Bihalal Al-Hamidiyah, Dr. (H.C.) Lukman Hakim Saifuddin: Pentingnya Memaknai Keragaman dan Menyikapi Perbedaan

Jum'at, 05 Mei 2023 Oleh Kajis 434 kali

DEPOK – Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) kali ini diselenggarakan pada hari kesebelas pasca-Idul Fitri. Acara yang berlokasi di Masjid Pesantren Al-Hamidiyah ini menghadirkan pembicara Mustasyar YIA, Dr. (H.C.) Lukman Hakim Saifuddin. Seluruh jajaran direksi, tenaga pendidik dan kependidikan hadir secara langsung, sementara para wali santri, murid, dan alumni hadir secara daring melalui Zoom (Selasa, 2/5/23).

 

Dr. (H.C.) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, kita dituntut untuk menjaga kebersamaan karena memang kita tidak sama. Kebersamaan itu bukan menyeragamkan, bukan menyatukan, tetapi kebersamaan itu kesatuan. Kesatuan dengan masing-masing yang berbeda artinya tetap terjaga eksistensi keragamannya.

 

“Pesan utama ajaran agama adalah bagaimana kebersamaan itu tetap dijaga. Ada dua ayat Al-Qur’an yang menarik, isinya menjelaskan bagaimana Allah itu menjelaskan hakikat makna dari keragaman dan perbedaan. Saya ingin memberikan peneguhan sekaligus penegasan terkait dengan bagaimana kita memaknai keragaman dan menyikapi perbedaan,” jelas Pak Lukman.  



 

Dua ayat yang dimaksud beliau ialah, pertama firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Hujurat: 13 yang artinya,”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”.

 

Kedua, Q.S. Al-Maidah: 48 yang artinya, “Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan”.

 

“Bagi saya, ini amat sangat penting karena realitas kita itu hidup di tengah-tengah keragaman maka pesan para orang tua kita, para guru-guru kita, para leluhur kita, adalah jangan pernah punya obsesi, keinginan, atau cita-cita untuk menyeragamkan semua yang beragam-ragam karena kita akan menentang takdir Allah. Keragaman itu sunatullah sesuatu yang memang begitulah Allah menghendakinya,” tegas Pak Lukman.