Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Kunjungan Mahasiswa Osaka University ke Pesantren Al-Hamidiyah

Selasa, 24 September 2024 Oleh Irma Rahmawati 238 kali

Senin pagi, 23 September 2024, Pesantren Al-Hamidiyah menerima kunjungan istimewa 22 mahasiswa Department of Indonesian Studies, Faculty of Foreign Studies, Osaka University, Jepang. Kedatangan mahasiswa Jepang, yang baru pertama kali ke Indonesia itu disambut meriah penampilan Tari Saman dan Hadroh santri Al-Hamidiyah. Seni pertunjukan bernuansa Islam ini disuguhkan sebagai pesan kepada para mahasiswa Jepang bahwa di Pesantren, santri tidak hanya belajar agama, tapi juga ragam seni reliji..


Masjid Jami Al-Hamidiyah menjadi saksi bagaimana para mahasiswa Jepang berinteraksi dengan para santri, serta berbagi pengalaman tentang sistem pendidikan dan budaya disiplin orang Jepang. Suasana saling menghormati budaya dan bahasa masing-masing pun nampak. Santri pembawa acara, Najwa dan Virnie, menyapa para tamu menggunakan bahasa Jepang dasar, sementara para tamu pun berusaha keras menjelaskan budaya Jepang dalam Bahasa Indonesia meski masih terbata-bata. Setelah penayangan video biografi K.H. Achmad Sjaichu dan profil Pesantren, Kepala Pengasuh Pesantren, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum, menyampaikan ucapan selamat datang kepada para mahasiswa asuhan Prof. Yumi SUGAHARA itu. SUGAHARA-sensei sendiri adalah dosen bahasa Indonesia di Osaka University yang melakukan penelitian tentang karya Kiai Rifai Kalisalak, seorang ulama Kendal, Jawa Tengah abad ke-19.

“Di Pesantren Al-Hamidiyah, santri tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga ilmu-ilmu umum, sains dan tekonologi. Selain itu, selama 24 jam, santri juga belajar kepribadian, hidup guyub dan rukun bersama orang lain yang beragam karakternya”, ungkap Kiai Oman. “Saya berharap, para santri Al-Hamidiyah nanti bisa belajar budaya disiplin dan langsung datang mengunjungi Jepang”, pungkasnya.


Sementara itu, SUGAHARA-sensei mengungkapkan kegembiraannya bisa berkunjung ke Pesantren Al-Hamidiyah yang menurutnya sangat bersih dan menyenangkan. “Saya sudah puluhan tahun mengkaji sejarah Islam Indonesia, dan saya sangat mengagumi kebudayaan dan peradaban Islam Indonesia. Tapi baru kali ini berkunjung dan melihat langsung Pesantren Al-Hamidiyah yang sangat bagus”, jelasnya. Ia juga berharap kelak akan ada santri Pesantren Al-Hamidiyah yang bisa melanjutkan studi di Osaka University.

Dalam sesi presentasi, dua kelompok mahasiswa Osaka University menjelaskan dua topik yang berbeda, yaitu tentang "Sekolah Jepang" dan "Disiplin serta Kebersihan Orang Jepang". Para santri sangat antusias menyimak dan menyampaikan pertanyaan saat sesi diskusi, bahkan dengan menggunakan bahasa Jepang. Acara di Masjid diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama.



Setelah itu, para tamu diajak melihat sejumlah aktivitas santri di kelas, seperti: cara santri belajar memahami kitab-kitab berbahasa Arab, hasil proyek belajar santri dengan metode STEAMMI, cara santri belajar percakapan bahasa Arab (muhadatasah), dan diakhiri dengan makan bersama di tempat santri biasa mengantri saat makan. Hampir semua mahasiswa Osaka University mengaku senang dan terkejut dengan sambutan para santri yang sedemikian antusias. “Saat saya datang ke sini, banyak murid/santri yang menyambut, aku senang sekali, dan tempat ini sangat kaya alam dan sejuk, jadi saya pikir belajar di sini sangatlah nyaman”, ungkap Seitaro, salah seorang mahasiswa saat diminta testimoni. Sementara itu, seorang mahasiswa lainnya menambahkan, “Saya terkejut santri semua bisa bahasa inggris dan Arab, dan saya melihat kegiatan di Pesantren Al-Hamidiyah ini bercampur yaitu tradisi dan teknologi yang menurut saya itu bagus sekali”, ujarnya berbinar-binar.

Dalam pesan singkatnya melalui WAG, Direktur Utama Yayasan Al-Hamidiyah, dr. Imam Susantro Sjaichu, berharap agar suasana (nyaman dan memuaskan) yang diarasakan oleh para tamu mahasiswa dari Jepang ini patut dipertahankan dan ditingkatkan. Kunjungan para mahasiswa Osaka University ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Jepang, serta menunjukkan semangat kolaborasi antar institusi pendidikan. Semoga ke depan akan terjalin hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan.