Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Awali Hari Kerja, Yayasan Islam Al-Hamidiyah Gelar Halal Bihalal

Selasa, 10 Mei 2022 Oleh Kajis 1316 kali

DEPOK – Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) Depok mengadakan acara Halal Bihalal setelah libur Hari Raya Idul Fitri, (Senin, 9/5/22). Acara yang diadakan di Masjid Pesantren Al-Hamidiyah ini menghadirkan penceramah Abuya Drs. K.H. Zainudin Ma’shum Ali yang juga Mustasyar Pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Hadir pula dalam acara ini dr. H. Imam Susanto Sjaichu, Sp.B., Sp.BP-RE(K). (Direktur Utama YIA) dan istri Ibu Hj. Aasye Mariah, Bapak Lukman Hakim Saifuddin (Mustasyar YIA), Ir. H. Achmad Fauzi (Dewan Pembina), Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum. (Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah) dan istri Ibu Hj. Husnayah Alhudayah, M.Pd, Dr. Farida Wulandari, M.Pd. (Direktur Pendidikan YIA), Marti Alifa F, S.Psi. (Wakil Direktur Pendidikan), K.H. Abdul Rasyid Marhali, Lc., KH. Jauhari Sadji, Lc. (keduanya Wakil Pengasuh), Drs. KH. Ahmad Mahfudz Anwar (Kepala Majelis Taklim), Ira Asmara, S.Pd., MM. (Kepala MA), Suyatno, M.Pd. (Kepala Mts) Ust. Suma Wijaya, M.Ikom. (Kepala Pesantren), serta lainnya.




“Halal Bihalal itu sebuah tradisi yang lahir dalam sebuah konteks khas Indonesia, utamanya untuk memperkuat tali persaudaraan, serta memperkukuh persatuan dan kesatuan. Tradisi ini digagas oleh seorang ulama besar Indonesia, K.H. Abdul Wahab Hasbullah, yang notabene adalah ayah angkat K.H. Achmad Sjaichu, pendiri pesantren Al-Hamidiyah”, tutur Kiai Oman. 

 

Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini melanjutkan bahwa Halal Bihalal juga dapat dipahami sebagai momentum menyegarkan kembali (refresh) semangat kerja dan beraktifitas di lingkungan Yayasan Islam Al-Hamidiyah. Karenanya, semua tenaga pendidik harus segera fokus pada tugasnya masing-masing.

 



 

“Tiba saatnya kita menunaikan kewajiban kita terhadap sesama yaitu maaf-memaafkan, hal ini sesuai dengan ajaran Islam hablum minannas, kita harus berbaik-baik kepada sesama. Tradisi Halal Bihalal ini seperti yang diungkap Prof. Oman merupakan tradisi baik khas Indonesia yang di Saudi kita tidak akan menemukan,” ungkap dr. H. Imam Susanto Sjaichu.


 


Putra K.H. Achmad Sjaichu ini juga menekankan kepada semua tenaga kerja di lingkungan YIA untuk meningkatkan kualitas keilmuan karena selama hidup seseorang tidak boleh berhenti belajar. Beliau bercerita, meskipun sebagai dosen di FK UI yang sudah pensiun, tetap diminta melakukan bimbingan dan tetap terus belajar. Bahkan, Kiai Sjaichu sampai akhir hayatnya masih memanggil guru untuk memperlancar bahasa Arab dari seorang native speaker asal Maroko. 

 

Dalam tausiyah, Kiai Zainuddin Ma’shum menguraikan tafsir dan makna kontemporer Surat Quraisy (QS. 106). Di dalam surat ini, tutur beliau terdapat arti tersirat yakni falya’budu berarti iman, wa ath’amahum berarti imun dan wa amanahum berarti aman.



 

“Semuanya penting, manusia perlu iman dan imun lalu kemudian terciptalah aman. Di bulan Syawal yang secara bahasa artinya meningkat, kita juga harus meningkatkan keimanan kita,” jelas Kiai Zainuddin.

 

Doa acara Halal Bihalal dibacakan oleh Kiai Mahfudz Anwar kemudian dilanjutkan dengan saling bersalam-salaman. Setelah itu, ada sesi ramah tamah bersama di ruang makan pesantren dan acara ditutup dengan Shalat Zuhur bersama.



Pewarta: Atunk

Foto: Tim Marprom