DEPOK - Keluarga besar Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu melalui Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) Depok menyerahkan arsip foto tentang Pendiri Pesantren Al-Hamidiyah tersebut kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) agar bisa dipelajari oleh seluruh lapisan masyarakat (Selasa, 6/9/22). 

Dr. H. Imam Susanto, Sp.B., Sp.BP-RE (K), putra Kiai Sjaichu sekaligus Direktur Utama YIA dan Ibu Marti Alifa Fauzia S.Psi sebagai Ketua Panitia Tim Pelaksana Konservasi Foto dan Dokumen Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu menyambut baik kerja sama ini. 

"Terima kasih kami sampaikan, alhamdulillah akhirnya agenda ini terlaksana. Pertemuan ini merupakan hari perdana efektif penyelamatan arsip foto-foto. Adapun audio dan video masih dalam tahap pengumpulan," kata Ibu Ati yang juga cucu Kiai Sjaichu. 

Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum, mengungkapkan pentingnya menjaga arsip dalam rangka membangun bangsa. 

"Penyerahan pengelolaan arsip terkait Kiai Achmad Sjaichu adalah bentuk kesadaran pihak keluarga Almaghfurlah bahwa Kiai Sjaichu bukan lagi hanya milik Al-Hamidiyah, melainkan sudah menjadi aset bangsa. Sehingga, segala arsip yang terkait dengan jejak kehidupannya perlu dilestarikan agar menjadi bagian dari memori kolektif bangsa Indonesia," ungkap Kiai Oman. 

Tim ANRI dalam hal ini dipimpin oleh Bapak Wawan, SIP, MAP, Direktur Akuisisi ANRI, hadir di kantor Al-Hamidiyah Information Center (AIC) Pesantren Al-Hamidiyah, Depok. 

"Kami akan melakukan penataan, pemilahan, dan deskripsi dokumentasi arsip peninggalan Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu. Yang kami butuhkan adalah narasumber atau informan. Mengingat Al-Hamidiyah dan Kiai Sjaichu memiliki sejarah yang panjang pastinya," tutur Bapak Wawan, SIP, MAP.

Sebagaimana prosedur yang berlaku di ANRI, lanjut Bapak Wawan, setelah proses ini dilakukan maka langkah selanjutnya adalah alih media. Material arsip foto akan dibawa ke kantor ANRI. 

Pihak Al-Hamidiyah Depok menyerahkan kurang lebih 40 Album yang diketahui narasi keterangan foto. Di luar itu, masih dalam tahap penataan dan pemilihan. Semua yang telah dipilih akan diserahkan kepada ANRI. 

Kegiatan ini dimulai sejak Senin 6 September 2022 dan dijadwalkan selesai hingga 22 Oktober 2022 yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional. 

Hadir dalam acara ini, H. Achmad Fauzi (Putra bungsu Kiai Sjaichu dan Badan Pembina YIA), M. Reza Fauzan Bobby, M.Ds (Kepala Divisi Sumber Daya Sarana & Umum), M. Timmi Fauzan, SE (Kepala Divisi Kesekretariatan, Humas), Mentari Putri, S.H (Kepala Departemen Legal & Kerjasama), dan Fathurrochman Karyadi, MA (Kepala Departemen Sekretariat dan Kominfo Pesantren). Sedangkan tim dari ANRI, Ibu Endang Radiyani, Ibu Khabibah, Ibu Bertha Jayanti N, Bapak Yosep N Danang S, Bapak Mudanto, Bapak Ibnu Yazid Ikhwana, Bapak Fahad Rizal, dan Bapak Agung. 

Sebagaimana diketahui, Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu lahir pada 29 Juni 1921 dan wafat pada 4 Januari 1995. Beliau merupakan seorang tokoh agama dan politik asal Indonesia. Di samping pendiri dan pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, beliau sempat menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR) pada 1966–1977. 

Beliau juga membangun institusi pendidikan dan lembaga Ittihadul Muballighin, tempat perhimpunan para mubaligh sebelum dikirim ke berbagai daerah. Dalam kancah internasional, Kiai Sjaichu terpilih sebagai Presiden Dewan Pusat Organisasi Islam Asia Afrika (OIAA) dalam konferensinya yang pertama di Bandung pada 6-14 Maret 1965. 

Foto: Hana

Pewarta: Mentari/Atunk