DEPOK - Para guru Madrasah Aliyah (MA) Al-Hamidiyah Depok mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah (Kamis, 19/05/22). Pertemuan ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam Kurikulum Merdeka dan mengupas tuntas implementasi dari sains, teknologi, rekayasa (engineering), seni (art), dan matematika berintegrasi (STEAM).

“Keunggulan Kurikulum Merdeka yaitu lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, dan lebih relawan dan interaktif. Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan berlandaskan profil pelajar Pancasila; beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; kreatif; bernalar kritis, dan mandiri,” ungkap Dr. Yunina Surtiana, M.Pd, Pengawas SMA Dinas Pendidikan Jawa Barat yang menjadi narasumber pada MGMP kali ini.

Ia  juga menambahkan bahwa hambatan penerapan STEAM pada saat ini yaitu menghubungkan proyek STEAM antar mata pelajaran. STEAM sendiri berintegrasi dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan nyata sehari-hari.

 STEAM pasti akan selalu berkaitan dengan kemampuan 4C; critical thinking, creativity, communications, collaborations. Oleh karenanya, dibutuhkan kerja sama antarguru mata pelajaran untuk membantu agar implementasi STEAM dapat berjalan.

Acara ini dipandu oleh Ratu M. Khusna S.Pd., sedangkan sambutan dibawakan oleh Hadi Sukoco, M.Pd. selaku Kepala Divisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) & Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN) Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) dan Ira Asmara, S.Pd, M.M., Kepala MA Al-Hamidiyah.

Pewarta: Sri Wahyuni Noviyanti