MA Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Selenggarakan Pelatihan Praktik Berbahasa Arab, MA Al-Hamidiyah Depok Hadirkan Tutor Asal Sudan

Selasa, 21 Juni 2022 Oleh Kajis 1131 kali

DEPOK - Madrasah Aliyah (MA) Al-Hamidiyah Depok mengadakan acara Pelatihan Praktik Berbahasa Arab dengan menghadirkan tutor asal Sudan, Syekh Eldaw Awadel Karim Ali Babikr (Sabtu, 11/06/2022). Acara yang dilaksanakan di Masjid Jami Al-Hamidiyah ini khusus diperuntukkan bagi santri kelas X dan XI MAK Al-Hamidiyah sebagai media praktik berbahasa Arab yang langsung dapat didengarkan dari warga asli Sudan. 

Sebanyak 35 santri kelas X dan XI MAK mengikuti kegiatan ini. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan santri MAK Al-Hamidiyah dalam mengucapkan Bahasa Arab secara fasih dan mempelajari budaya maupun kebiasaan-kebiasaan langsung dalam berbahasa Arab dari penutur aslinya.

"Saya merasa senang dan bahagia dengan murid di Indonesia ini, terutama di Jakarta karena mereka mencintai serta menyukai bahasa yang luhur, mulia, dan terpuji yakni bahasa Al-Qur'an al-Karim, bahasa insaniyah, bahasa kauniyah, karena ini adalah bahasa yang umum digunakan umat manusia. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan dalam Al-Qur'an dan Al-Qur'an ini diturunkan untuk semua umat di dunia," ungkap Syekh Eldaw Awadel Karim Ali Babikr.


Syekh Eldaw  menyelesaikan studi S1 Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Afrika Internasional, Sudan dan S2 Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Khartoum, Sudan. Beliau mulai tinggal dan mengajar di Indonesia sejak 2003 sampai sekarang. 

Acara ini dibuka oleh Mawan Hardika santri kelas XI MAK. Kemudian diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Muhammad Muharromi Habibie santri kelas XI MAK. Lalu dilanjutkan dengan acara penyampaian sambutan oleh K.H. Abdul Rasyid Marhaly, Lc, Wakil Pengasuh Kepesantrenan dan Asrama Al-Hamidiyah.

Di sesi acara, Syekh Eldaw meminta Habibi Muharromi untuk menunjuk salah satu temannya agar menerjemahkan kalimat yang diucapkan oleh Syekh Eldaw, Afit Zaelani santri kelas XI MAK.

"Barangsiapa yang berbahasa Arab, tidak dilihat dari keturunannya atau dari keluarganya, tapi siapa pun yang bisa berbahasa Arab maka dia disebut juga Arabiyyun," ucap Syekh Eldaw yang diterjemahkan oleh Afit Zaelani.

Kemudian santri lain yang diminta menerjemahkan kalimat dari Syekh Eldaw adalah Danu Aji Purnama. 

"Bahasa Arab itu sangat mudah, maka kita wajib bisa untuk bisa berbahasa Arab. Didalam bahasa Arab kosa kata yang dipelajari sangat mudah, seperti perubahan kata thoro (terbang, melayang) mathorun (bandara) thoirotun (pesawat). Perubahan katanya mudah dipahami dan mudah dihafal,” ucap Syekh Eldaw yang diterjemahkan oleh Danu Aji Purnama.

Santri ketiga yang diminta menerjemahkan Faritzi Arafat. Ia menerjemahkan perkataan Syekh Eldaw, "Barang siapa yang menguasai banyak kosa kata dalam bahasa Arab maka ia mempunyai akal yang sempurna dan pikiran yang cerdas. Sesuai dengan perkataan Imam empat Mazhab. Imam Maliki, Syafi'i, Hambali, Hanafi. Menganjurkan kita semua untuk bisa berbahasa Arab. Karena sangat penting untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Karena ketika zaman bani Umayyah, Abbasiyah. Semua ilmuwan merujuk ke pengetahuan yang dibangun oleh umat Islam kejayaan Islam yang menggunakan bahasa Arab.”

Sedangkan dari perwakilan dari santri putri kelas XI MAK adalah Khaliso Latifah, ia menerjemahkan kalimat Syekh Eldaw, "Kosakata dalam bahasa Arab terdapat sebanyak 12 juta kata dua kali lipat lebih banyak dari Bahasa Inggris. Kosakata dalam bahasa Inggris Inggris itu hanya sekitar enam juta, setengahnya dari Bahasa Arab. Nabi Ismail itu bukan orang Arab tapi dianggap orang Arab karena belajar bahasa Arab dan tinggal di Arab.”

Di akhir kalimatnya, Syekh Eldaw mengungkapkan keistimewaan bahasa Arab yaitu bahasa penghuni Surga. Karena di Surga kelak kita semua akan ditanya dengan bahasa Arab bukan dengan bahasa Inggris. Beliau juga memotivasi santri Al-Hamidiyah agar mempelajari bahasa Arab dengan tekun karena banyak orang-orang hebat dari Indonesia memiliki pengaruh keilmuan yang besar di timur tengah seperti Syekh Nawawi Al-Bantani.

Pewarta: Mukhamad Ismail Marzuki, Guru MA Al-Hamidiyah dan Wali Kelas X MAPK.

 


Archive