SDIT Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Dari Layar ke Pembelajaran: Murid SDIT Al-Hamidiyah Mengasah Pengalaman dan Wawasan Lewat Film 'Buku Harianku'

Senin, 09 September 2024 Oleh Hana Qonita 229 kali

Mengutip pernyataan dari Ki Hajar Dewantara, “Setiap orang bisa menjadi guru, dan setiap rumah bisa menjadi sekolah.” Kalimat tersebut bermakna sangat luas, salah satunya pendidikan dapat dilakukan di manapun, kapanpun, dan oleh siapapun. SDIT Al-Hamidiyah yang memiliki berbagai program pembelajaran unggulan, mengajak seluruh murid kelas 5 melakukan kegiatan menonton bersama film Penguatan Pendidikan Karakter “Buku Harianku” pada Jumat, 30 Agustus 2024 di CGV, Depok Town Center (DTC). Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pembelajaran tidak selalu harus dilakukan di kelas dengan berteman buku, papan tulis, atau alat penunjang lainnya.

Seluruh murid kelas 5 SDIT Al-Hamidiyah didampingi guru-guru, satpam, dan para Korlas dengan penuh semangat menuju bioskop CGV, DTC. Wajah-wajah gembira berjalan dengan riangnya tanpa mengenal lelah. Tiba di bioskop, mereka berbaris dengan rapi menerima tiket yang diberikan lalu memasuki studio 4. Sementara film belum dimulai, para murid melakukan murojaah, pembiasaan yang biasa dilakukan di sekolah. Tak lama terdengar arahan dari petugas bioskop, film akan segera dimulai, lampu bioskop mulai dipadamkan. Semua murid tertib mengikuti arahan.


Selang beberapa menit setelah film “Buku Harianku” diputar terdengar suara riuh murid antusias menyimak film yang sedang berjalan. Tak berapa lama ruangan menjadi hening, seluruh murid seolah-olah larut mengikuti alur film yang mulai memasuki konflik, terlebih lagi pemeran utama dalam film tersebut sangat apik memainkan perannya sebagai sosok anak yang periang. Beberapa murid nampak berkomentar dan tertawa kecil saat menyaksikan tokoh antagonis yang muncul sebagai sosok jenaka. Tapat pada pukul 10.45 WIB film selesai, lampu bioskop kembali menyala. Sebagian anak perempuan saling mengomentari wajah temannya yang terlihat sembab. Film drama musikal yang disutradarai Angling Sagaran ini cukup mampu menyita perhatian para murid SDIT Al-Hamidiyah.

Diskusi terkait jalan cerita film terus berlangsung saat murid kembali ke sekolah dan berisitirahat di kelas masing-masing. Kami melanjutkan diskusi setelah salat Jumat. Anak-anak diminta menuliskan kembali isi cerita film dan menuliskan hikmah yang didapat dari film “Buku Harianku”. Banyak yang terinspirasi oleh tokoh Kila, yang terlihat lincah, energik, dan selalu bersemangat setiap harinya. Tak sedikit pula murid yang kagum terhadap tokoh Rintik, di balik kekurangannya sebagai penyandang disabilitas, Rintik terlihat semangat dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kedua orangtuanya sesuai dengan versinya.



Auryn salah satu murid dari kelas 5 Umar bin Khattab menyampaikan kesannya setelah menonton film bersama teman-teman, ia mengatakan kegiatan ini sangat seru dan menyenangkan. Ia paling suka adegan pelukan antara Kila dengan sang Kakek. Bagi Auryn itu momen mengharukan sebab sang Kakek jadi teringat putranya yang telah meninggal. Auryn pun jadi belajar dari film tersebut untuk berkata sopan santun kepada orangtua dan tentunya berteman dengan banyak orang.


Film Penguatan Pendidikan Karakter “Buku Harianku” dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif. Film yang berdurasi 94 menit itu dapat membantu murid dalam pembentukan karakter, meningkatkan imajinasi siswa, membangun komunikasi, dan memberikan hiburan yang sehat di tengah kesibukan belajar di kelas. Film “Buku Harianku” mengingatkan kita kembali untuk pentingnya literasi berupa menulis jurnal pribadi di era yang serba digital seperti sekarang ini. Kelak jurnal yang kita tulis dapat menjadi kenangan manis dan mengingatkan kita kembali akan hikmah serta pelajaran yang telah dilalui hingga saat ini. 


Penulis : Hidayat Utami, S.S.



Archive