Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Menjadi Profesor Tamu di Kyoto University, Kepala Pengasuh Al-Hamidiyah Depok Kenalkan Filologi Manuskrip Arab Nusantara

Minggu, 10 Juli 2022 Oleh Kajis 1078 kali

KYOTO, JEPANG – Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, mendapat undangan kehormatan sebagai Profesor tamu (Visiting Professor) di Graduate School of Asian and African Area Studies (ASAFAS), Kyoto University. Dalam lawatannya yang berlangsung selama dua pekan (14-28 Juni 2022), beliau memberi kuliah Filologi Islam Indonesia bagi para mahasiswa jenjang Doktoral asuhan Prof. TONAGA Yasushi, Director of the Center for Islamic Area Studies (Rabu, 22/6/22).

 

Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menerangkan terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan edisi kritis naskah Arab dan mengenalkan metode filologi serta khazanah manuskrip Nusantara.




 

“Saya berbagi tentang ‘How to prepare a critical edition of Arabic manuscripts?’ Keempat mahasiswa sudah mahir membaca manuskrip/teks, sebagian berkomunikasi, bahasa Arab. Tapi mereka belum banyak mengenal manuskrip Islam Nusantara. Ah, kesempatan mempromosikan,” ungkap Kiai Oman seperti dilansir dari akun Instagram-nya. 

 

Beliau menerangkan ada lima alasan mengapa naskah atau manuskrip perlu diteliti. Pertama, setiap penelitian membutuhkan sumber utama, dan salah satunya adalah manuskrip. Kedua, bagi peneliti yang menguasai membaca dan mengontekstualisasikannya, manuskrip memberikan akses jalan pintas yang istimewa untuk mengeksplorasi kekayaan literasi dan tradisi intelektual masyarakat di masa lalu. Ketiga, bagaimana memperlakukan manuskrip dalam penelitian kita tergantung pada pendekatan apa yang kita gunakan: sejarah, filologi, dll. 




 

“Keempat, dalam filologi, perlakuan mendasar pertama adalah menyediakan edisi kritis teks. Dan yang kelima, secara historis memberikan kontribusi besar bagi studi Islam, berkat sejumlah besar manuskrip Islam di seluruh dunia,” ungkap Pengampu Ngariksa ini. 

 

Sedangkan terkait apa tugas-tugas utama yang harus dilakukan seorang filolog dalam meneliti naskah, Kiai Oman menjelaskan ada tiga hal. 




 

“Menelusuri asal dan evolusi kata, merekonstruksi teks yang sedekat mungkin dengan versi penulis aslinya; Menghasilkan teks yang jelas dan mudah dibaca; Memberikan interpretasi tekstual secara kontekstual,” pungkas penulis buku Ithaf Al-Dhaki Tafsir Wahdatul Wujud bagi Muslim Nusantara, Mizan, 2012, tersebut.



Foto: Tim ASAFAS 

Pewarta: Atunk


Archive