DEPOK - Pengajian kitab Ayyuhal Walad karya Al-Imam Al-Ghazali ini berlanjut hingga pertemuan keduabelas. Pertemuan kali ini diisi oleh KH.Abdul Rasyid Marhaly, Lc. Beliau menerangkan bahwa tak ada yang bisa mengobati penyakit kebodohan (Selasa, 11/04/2023).

Pembahasan pertama pada bab ini menganjurkan untuk berpaling dari orang yang mempunyai sifat dengki dan membiarkan ia dengan penyakit kebodohnya. Karena jika seeorang menyibukkan diri dengannya maka akan sia-sia. Perumpamaan orang yang dengki itu seperti api yang melahap kayu bakar.

“Setiap permusuhan itu bisa dihilangkan, kecuali permusuhannya orang yang memusuhimu disebabkan oleh kedengkian,” ucap Kiai Rasyid.

Pembahasan kedua beliau juga berkisah tentang Nabi Isa a.s yang mengatakan bahwasanya ia bisa menyembuhkan segala penyakit bahkan untuk menghidupkan seseorang dari kematian, namun tidak mampu untuk menyembuhkan penyakit kebodohan.

Kiai Rasyid menekankan, jika ada seseorang yang ingin benar-benar sembuh dalam pengobatannya dan meminta petunjuk maka ia termasuk orang yang mencari jalan lurus dan wajib diberikan jawaban atas pertanyaanya.

“Bahkan golongan para nabi diperintahkan untuk berbicara dengan manusia sesuai dengan kemampuannya (daya pahamnya),” sebagaimana dalam sabda nabi.

Allah SWT membenci orang yang mempersulit urusan orang lain, lanjut Kiai Rasyid, dan jika ingin memberikan sebuah nasihat kepada orang lain kita harus waspada dan hati-hati karena kita harus mengamalkan dahulu dan intropeksi diri sebelum menyampaikan nasihat kepada orang lain.

Setelah usai menjelaskan nasihat-nasihat Al-Imam Al-Ghazali dalam Ayyuhal Walad, Kiai Rasyid mengakhiri dengan pembacaan doa bersama.

Pewarta: Tyas/Khatrun

Foto: Linda