Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Berkah Ramadan 1444 H, Pesantren Al-Hamidiyah Depok Gelar Pengajian Kitab Ayyuhal Walad Karya Al-Ghazali

Selasa, 28 Maret 2023 Oleh Kajis 950 kali

 

DEPOK – Pesantren Al-Hamidiyah Depok menggelar pengajian kitab Ayyuhal Walad karya Al-Imam Al-Ghazali (1058-1111) setiap sore setelah Salat Ashar selama Ramadan 1444 H. Pada hari pertama, kegiatan yang dilakukan di Masjid Jami’ Al-Hamidiyah ini diisi oleh K.H. Jauhari Sadi, Lc. Para santri putra dan putri tampak antusias mengikuti pengajian ini dengan menyimak kiai sambil memberi makna pada kitab kuningnya masing-masing (Senin, 27/03/2023).

Pada pengajian pertama, materi yang disampaikan mencangkup bagian pembukaan. Dari bab ini diketahui bahwa kitab ini ditulis berdasarkan kegelisahan seorang murid yang mengirimkan surat kepada gurunya.

“Gurunya ini adalah Al-Imam Al-Ghazali. Si murid meminta nasihat kepada beliau. Kemudian Al-Imam Al-Ghazali membalas surat tersebut yang merupakan latar belakang lahirnya kitab Ayyuhal Walad ini,” tutur Kiai Jauhari.

Dalam pengajian ini, Wakil Kepala Pengasuh Pembinaan Bahasa & Kajian Islam ini juga menuturkan bahwa para santri seyogyanya mengabdi pada kiainya dengan menuntut ilmu kepadanya sampai ia mengumpulkan inti sari ilmu dan menyempurnakan keutamaan jiwanya.


“Suatu hari,”  kisah Kiai Jauhari, “Santri dari Al-Imam Al-Ghazali ini sedang berdzikir lalu terbesit dalam hatinya tentang keadaan dirinya sendiri dan berkata bahwa dirinya telah membaca bermacam-macam ilmu pengetahuan, berpaling gelisah karena umurnya untuk mempelajari bermacam ilmu dan mengumpulkannya.

“Kini, seharusnya saya ketahui macam ilmu apa yang bermanfaat bagi saya dan bisa menemani saya di dalam kuburan saya. Sedangkan ilmu yang tidak bermanfaat, akan saya tinggalkan sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Ya Allah, Saya meminta pertolongan dari ilmu yang tidak bermanfaat,” ungkap Kiai Jauhari menirukan curahan hati santri Al-Imam Al-Ghazali.

Santri itu pun menulis kepada Syekh Hujjatul Islam Muhammad Al-Ghazali untuk meminta fatwa dan menanyakan kepada beliau beberapa masalah dan meminta kepada beliau nasihat dan doa.


“Ia berkata, 'Walaupun karya-karya Guru seperti Ihya dan lainya sudah memenuhi jawaban pertanyaanku tetapi tujuanku agar Al-Imam Al-Ghazali menulis kebutuhanku di beberapa lampiran yang akan bersamaku selama hidupku dan aku melaksanakannya sepanjang umurku insya Allah',” pungkas beliau mengakhiri pengajiannya pada 16.45 WIB, lalu santri diarahkan untuk ke asrama masing-masing dan persiapan berbuka puasa.

Seperti diketahui, Ayyuhal Walad merupakan kitab karangan Al-Imam Al-Ghazali yang ditulis pada 500 H. Al-Imam Al-Ghazali memiliki nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thus, lahir di Thus, Iran, pada 450 H (1058 M). Sejak kecil, ia sudah menjadi anak yatim. Namun, sebelum meninggal, ayahnya menitipkannya ke salah satu sahabatnya seorang guru sufi untuk mengurus pendidikannya.


Pewarta: Modesty/Tyas

Foto: Linda/Mun'im/Fattah


Galeri:







Archive