Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Pengajian Khataman Ayyuhal Walad (3): Kisah Seseorang dengan 100 Pedang dan Singa Buas

Jum'at, 31 Maret 2023 Oleh Kajis 1295 kali

DEPOK – Pada hari ketiga, pengajian khataman Ayyuhal Walad di Masjid Jami’ Al-Hamidiyah diisi oleh Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman M.Hum. Para santri putra dan putri istiqamah sejak hari pertama mengikuti kegiatan ini dengan baik. Lapar dan dahaga tidak menjadi halangan mereka untuk terus mencari ilmu agama (Rabu, 29/03/2023).


Kiai Oman meminta agar tidak ada satu pun kata di dalam kitab para santri yang tidak diberi makna. Kecepatan dalam membaca kitab Ayyuhal Walad yang dibaca beliau tidak seperti ngaji tabarukan yang biasa dilaksanakan pada setiap hari Jumat sehingga para santri harus tetap fokus dan berkonsentrasi memaknai kitab Ayyuhal Walad.


“Ilmu akan sia-sia jika tidak diamalkan. Alkisah, ada seseorang yang berada di padang pasir dan diberi 100 pedang. Akan tetapi, ketika ada singa buas yang berusaha ingin memangsanya, ia tidak menggunakan pedang itu untuk berusaha membunuh dan melindungi dari serangan singa tersebut. Lalu untuk apa pedang yang banyak itu, bahkan hawanya bisa terancam oleh singa tersebut. Demikian halnya ketika santri tidak mengamalkan ilmunya,” tutur Kiai Oman.






Kiai Oman menambahkan, ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah. Seorang manusia tentu berlomba-lomba mendapatkan ilmu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ilmu akan menjadi bermanfaat dan bisa menjadi berpengaruh bagi orang di sekitar apabila kita mengamalkan setiap ilmu yang kita dapatkan. Seseorang dapat memilih untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang yang ada di sekitarnya. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.


“Setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia sekecil apa pun akan dicatat oleh malaikat dan akan diperlihatkan di Akhirat nanti sehingga tentu saja manusia harus berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang dapat membuat diri mendapatkan ketenangan di dunia maupun di Akhirat,” pungkas Kiai Oman.


Seperti hari-hari sebelumnya, setiap sore di pelataran Masjid Al-Hamidiyah para santri  antusias mengikuti pengajian kitab Ayyuhal Walad karya Al-Imam Al-Ghazali (1058-1111). Santri putra memakai koko putih, peci putih, dan berparas teduh memberikan nuansa islami yang menenangkan hati. Pengajian ini diadakan setelah Salat Ashar di Masjid Jami Al-Hamidiyah. Para santri putra dan putri diwajibkan untuk membawa kitab dan memaknainya agar memberikan kesan tersendiri serta ilmu mudah dicatat. Semoga ini semua bisa menjadi pelantara kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa menjadi penerang umat di kalangan masyarakat.


Pewarta:  Tezar Fadillah, Kelas Wustho dan Sekretaris Takmir Masjid Al-Hamidiyah

Foto: Linda


Galeri Foto:





 




 

Archive