Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Khutbah Jumat Masjid Jami Al-Hamidiyah Depok

Kamis, 23 Desember 2021 Oleh Irma Rahmawati 1722 kali
Khutbah Jumat Masjid Jami Al-Hamidiyah Depok, KH Abdul Rosyid, Lc selaku khotib mengajak para jamaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya (17/21) Jumat.

Khatib mengajak para jamaah Jumat untuk senantiasa membacakan Tahmid, syahadat juga sholawat sebagai wujuf rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan dengan harapan agar kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur.

"Tanda-tanda seorang yang beriman adalah senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang didapat, dan jika mereka senantiasa bersyukur maka Allah SWT akan menambahnya," tegas Anggota MUI Kota Depok Divisi Dakwah ini dalam khutbahnya. 

Khutbah Jumat kali ini khotib mengusung tema Bermedsos Meraih Ridho Ilahi sesuai keadaan saat ini di mana manusia tak lepas dari media sosial sehingga Islam mengajarkan pada umatnya agar dapat mengendalikan lisan juga tangannya dan hati yang baik supaya kelak dapat menyelamatkannya. 

Sebagai mana firman Allah SWT pada surat Asy-Syuara ayat 88:
"Di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."

Hati yang bersih akan memancarkan kalimat yang memberikan manfaat kepada orang lain, seperti nasihat, hikmah, mauidzoh hasanah dan bukan sebaliknya yakni mencaci, memfitnah, menggunnjing, berkata kotor yang semua ini akan menjadikan orang ini merugi dunia dan akhirat. 

Rasulullah bersabda bahwa:
Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”. 

Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang di hari kiamat membawa shalat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka (HR. Muslim).

" Maka hendaknya kita tidak menjadi orang yang merugi di akhirat nanti seperti cerita hadist di atas, Kita diharuskan dapat menjaga hati, lisan dan tangan kita agar tidak menyakiti saudara kita dan manusia yang lainnya, sehingga kita menjadi orang-orang yang mendapatkan ridho Allah SWT dan dapat masuk ke surga ilahi aamin ya robbal aalamin," Pungkas Wakil Pengasuh Bidang Kepesantrenan ini sebagai penutup khutbah Jumat.


Reporter : Abdul Munim Hasan
Archive