Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Peringati Maulid Nabi, Pesantren Al-Hamidiyah Memukau dengan Tradisi Lalaran Santri

Minggu, 01 Oktober 2023 Oleh Kajis 1133 kali

DEPOK - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di Pesantren Al-Hamidiyah tidak hanya menjadi sebuah acara rutin, namun juga menjadi momen istimewa yang dipenuhi dengan tradisi lalaran (membaca kitab secara hafalan bersama-sama) yang mengesankan. Para santri Madrasah Tsanawiyah (Mts) kelas VIII tampil memukau dengan membawakan lalaran Kitab Al-Jurumiyah, sementara santri Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Kelas XI mempersembahkan Nadham Al-Imriti di hadapan jamaah yang hadir di lapangan parkir Pesantren Al-Hamidiyah (Rabu malam, 27/09/2023).

Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, sangat mengapresiasi penampilan luar biasa para santri tersebut. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya semangat dalam mengaji kitab, hafalan sebagai langkah pertama dalam memahami bahasa Arab yang sering disebut "kitab gundul". Bahasa Arab yang dipahami dan dipelajari akan membantu dalam membaca kitab dengan lebih mudah.


Tidak hanya itu, Kiai Oman juga memberikan ucapan terima kasih kepada Habib Umar bin Husein Assegaf yang memberikan ceramah agama dalam perayaan ini. Beliau mengucapkan sambutan hangat, "Ahlan wasahlan bihudurikum Al-Habib Umar bin Husein Assegaf. Terima kasih kepada kepesantrenan dan panitia yang secara teknis telah menyiapkan acara ini."

Dalam pesannya kepada para santri, Kiai Oman mengingatkan bahwa proses pembelajaran di Pesantren Al-Hamidiyah memerlukan kesabaran dan ketekunan yang tidak sebentar. Kiai Oman mengatakan, "Belajar di Pesantren Al-Hamidiyah memerlukan waktu yang lama, bukan hanya satu atau dua tahun. Harus berkomitmen jangka panjang, dan bagi mereka yang menyelesaikan thalabul ilmi di kelas IX, dapat melanjutkan perjalanan belajar di Pesantren Al-Hamidiyah dengan jaminan dan doa agar ilmunya diberkahi."

Kiai Oman juga menekankan pentingnya akhlak yang baik di atas segalanya. "Akhlak melebihi ilmu. Saya lebih memilih mereka yang memiliki akhlak baik. Tidak ada tempat untuk perilaku nakal, kekerasan, bullying, atau perilaku negatif lainnya di Pesantren Al-Hamidiyah," tegasnya.


Habib Umar bin Husein Assegaf, tokoh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Barat, memberikan tausiyah yang menginspirasi. Beliau menyampaikan pentingnya pemahaman agama dan nasionalisme. "Jangan sampai salah asuhan dan didikan. Di Pesantren, kalian tidak hanya diajarkan agama, tetapi juga akhlak yang mulia, mengikuti jejak Kiai hingga ke Wali Songo. Ini adalah tempat di mana cinta kepada Nabi Muhammad dan agama Islam ditanamkan dalam hati santri," ungkapnya.

Habib Umar Assegaf juga menekankan bahwa pemimpin yang mengikuti jejak Rasulullah akan bertindak adil dan menghindari sikap diktator. Beliau menjelaskan pentingnya didikan dari Kiai, Ajengan, dan Habaib untuk menanamkan cinta kepada Rasulullah sejak usia dini.



Kegiatan Maulid Nabi 1445 H di Pesantren Al-Hamidiyah diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh K.H. Jauhari Sadji, Lc. Acara ini diselenggarakan secara fisik dan daring melalui saluran YouTube Pesantren Al-Hamidiyah.

Pewarta: Abdul Mun'im Hasan

Editor: Atunk


Archive