Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Sambut Hari Santri, Pesantren Al-Hamidiyah Depok Selenggarakan Gebyar Kaligrafi Al-Qur’an

Senin, 24 Oktober 2022 Oleh Kajis 1352 kali

DEPOK - Pesantren Al-Hamidiyah Depok menyelenggarakan serangkaian acara dalam rangka menyambut Hari Santri 2022, salah satunya adalah Gebyar Kaligrafi Al-Qur’an. Perhelatan yang diikuti oleh 587 santri putra dan putri ini dilaksanakan di dalam Pesantren sejak Senin sampai Jumat (17-21/10/22).


Di hari pertama dan kedua, acara diisi dengan Lomba Mewarnai Kaligrafi, Lomba Melukis Sarung, dan Lomba Poster. Hari ketiga dan keempat merupakan lomba Menulis Kaligrafi Indah dengan tema: an-nadzhafatu minal iman, kebersihan adalah sebagian dari iman. 

 

Jumat, 21 Oktober 2022, merupakan hari yang dinanti-nanti para santri. Demonstrasi Kaligrafi Al-Qur’an digelar. Secara khusus, pihak panitia mengundang Dr. K.H. D Sirojuddin AR, M.Ag, Maestro Kaligrafi Indonesia sekaligus Pengasuh Pesantren Kaligrafi Al-Qur’an Lemka, Sukabumi, Jawa Barat. 


“Alhamdulillah, hari ini hadir di Pesantren Al-Hamidiyah, Maestro Kaligrafi Islam Indonesia bahkan dunia, Dr. K.H. D Sirojuddin AR. Para kaligrafer di Indonesia, sanad ilmunya akan terhubungkan dengan beliau,” ungkap Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum. 


Ir. H. Mochammad Sutjahyo, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) mengungkapkan bahwa selain kaligrafi, Al-Hamidiyah akan mengembangkan lomba-lomba seni termasuk musik guna mengimbangi pelajaran di kelas dan melakukan eksplorasi diri lebih positif bagi santri.

 

“Saya senang sekali melihat adik-adikku semua, anak-anaku sekalian bisa bergembira berpartisipasi untuk melakukan lomba kaligrafi ini. Semoga ke depan kita bisa lebih maju lagi,” kata Pak Cahyo dalam sambutannya. 

 

“Kaligrafi merupakan ilmu pengetahuan, seni, dan falsafat kehidupan umat manusia. Melalui kaligrafi, seseorang yang hatinya keras bisa menjadi lunak dan lembut karena pancaran keindahan yang dipancarkan oleh kaligrafi tersebut,” ungkap Kiai Didin, sapaan akrab Dr. K.H. D Sirojuddin AR, M.Ag.

 

Bersama Pimpinan Yayasan Islam Al-Hamidiyah, Kiai Didin menggoreskan kuas yang telah dicelupkan ke dalam cat di sebuah kanvas kosong lalu membentuknya menjadi sebuah kaligrafi penuh makna. Setelah beliau kemudian dilanjut oleh Ir. H. Muhammad Sutjahyo Sjaichu, Dr. (H.C.) H. Lukman Hakim Saifuddin dan istri Ibu Hj. Trisna Willy, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum dan istri Ibu Hj. Husnayah Alhudayah, Ibu Marti Alifa Fauzia, S.Psi, dan Dr. Ghazwan Kanbar.  


Selain di kanvas, demonstrasi kaligrafi juga dilakukan di kain putih panjang. Di antara yang ikut menggoreskannya ialah Ust. H. Ohan Jauharuddin, M.Pd, Bapak Mochamad Reza Fauzan Bobby, M.Ds, Ust. Subhan, Gus M. Hanif Alman Bimo, serta perwakilan dari Ikatan Santri Pesantren Al-Hamidiyah (ISPAH) Putra dan ISPAH Putri.


Rangkaian acara berlanjut dengan kunjungan ke pameran Kaligrafi Al-Qur’an yang berlokasi di kantor Al-Hamidiyah Information Centre (AIC). Di tempat ini, telah terpampang kaligrafi indah karya-karya kaligrafi Kiai Didin, para kaligrafer Lemka, dan karya para pemenang kaligrafi dari Pesantren Al-Hamidiyah Depok.

 

“An-nazru nisful hifzi, melihat adalah separuh menghafal”, Kiai Oman mengutip sebuah mahfudzat, mengomentari tujuan pameran itu. “Dengan mulai melihat dan memandangi kaligrafi indah, diharapkan santri semakin tertarik menggores membuat karya sendiri”.


Dalam acara ini, diumumkan para juara pemenang lomba kaligrafi. Masing-masing mendapatkan hadiah serta sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Kiai Oman dan Kiai Didin.


Ketua panitia Hari Santri 2022 Ustadz Abdul Mun'im Hasan, S. Pd. I menyatakan bahwa kegiatan lomba Kaligrafi bertujuan untuk melihat menumbuhkan gairah berkaligrafi, serta mencari potensi seni kaligrafi para santri. 


"Dengan kegiatan lomba Kaligrafi ini diharapkan munculnya bakat para santri pada kesenian Islam, dan hal ini bagian dari dakwah dengan kalimat thoyyibah (baik) dan jamilah (bagus) yang harus dilestarikan," ucapnya. 

 

Sementara itu, Kepala Kepesantrenan dan Asrama Ustadz Suma Wijaya, M. I. Kom menjelaskan karakteristik yang dibutuhkan dalam menulis kaligrafi. 

 

"Menuliskan kaligrafi butuh ketekunan, istiqamah berlatih, dan tentunya ada cara bagaimana memegang spidol khat. Alhasil, kita harus melihat guru saat menuliskan dengan bentuk atau macam tulisan khat," pungkasnya. (*)

 


Foto: Guntur, Hana, Raja

Pewarta: Atunk


 

Archive