Pesantren Al-Hamidiyah
Home > Berita
Berita

Peringati Nuzulul Qur’an, Pesantren Al-Hamidiyah Undang Alumni Habib Nabiel Al-Qadry sebagai Penceramah

Sabtu, 15 April 2023 Oleh Kajis 688 kali

DEPOK -  Pesantren Al-Hamidiyah mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an 1444 H bertemakan 'Menebar Pesan Ilahi, Memperkuat Spiritual Santri' bertempat di Masjid Jami’ Al-Hamidiyah Depok. Sebagai penceramah kali ini ialah Habib Nabiel bin Syauqi Al-Qadry yang merupakan alumni Madrasah Tsanawiyah (Mts) Pesantren Al-Hamidiyah (13/04/23) Kamis malam.

 

Prof. Dr. KH. Oman Fathurahman, M. Hum mengucapkan ahlan wa sahlan fi ma’hadikum yang artinya selamat datang di pesantren Anda kepada Habib Nabiel. Di samping alumni, ia juga belajar hingga ke Hadramaut.

 

"Habib Nabiel adalah contoh yang mengamalkan ilmu Almaghfurlah Kiai Achmad Sjaichu yakni berjuang di jalan dakwah. Berdakwah di masyarakat itukan amanah Kiai Sjaichu kepada para santrinya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Maka, jadilah santri yang bermanfaat bagi banyak orang," ucap Kepala Pesantren Al-Hamidiyah Depok ini.


 

Habib Nabiel yang terjun di dunia dakwah mengajak para santri untuk memanfaatkan waktu kesantriannya untuk terus menimba ilmu sebaik-baiknya.

 

"Alhamdulillah, berkah belajar di Pesantren Al-Hamidiyah saya bisa melanjutkan belajar bahasa dan dakwah di Pesantren Darullughah wad Da’wah (Dalwa), Pasuruan. Saya mendapatkan bukan hanya ilmu tetapi juga kecerdasan intelektual dan spiritual kesantrian," ungkapnya dengan penuh antusias dan semangat.

 

Habib Nabiel juga mengimbau hendaknya santri menjaga masa mudanya untuk fokus mencari ilmu dan kedepankan akhlak untuk meraih cita-cita.

 

"Santri memiliki keistimewaan menjaga masa mudanya dengan mendalami ilmu di pesantren. Santri Al-Hamidiyah terjaga dirinya tidak terkontaminasi dari hal-hal yang negatif, semoga Allah berikan penjagaan kepada santri," imbuhnya.



 

Sebelum menutup tausiahnya Habib Nabiel mengingat agar santri menjadi seorang yang benar, dapat diterima di masyarakat, bukan hanya pintar.

 

"Santri jadilah seorang yang benar, kedepankan akhlak, bukan hanya kepintaran, contoh dari Almaghfurlah Kiai Sjaichu sosok guru tercinta, ulama yang murabbi (pendidik) yang diakui kecerdasannya, intelektualnya, tetap menempatkan diri sebagai seorang santri dengan ketawaduannya," jelasnya

 

Ia juga menambahkan, seorang santri haruslah mengamalkan akhlaknya, ilmu yang mumpuni dan dihiasi dengan akhlak mulia.

 

"Santri harus berbaur di masyarakat dengan mengedepankan akhlaknya. Ini adalah ciri utama seorang santri yang membedakan dari yang lainnya," ungkapnya.



 

Pada saat yang sama, Habib Nabiel mencontohkan bagaimana cara bersalaman yang baik sesuai ajaran salafus shalih dari habaib, kiai dan lainnya, ia juga mengabarkan bahwa Lailatul Qadr yang harus membaca doa sebanyak-banyaknya.

 

"Cium tangan yang baik dengan mencium bolak-balik dari atas hingga ke telapak tangan orang tua kita, santri harus membaca berulang-ulang doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna. Semoga kita mendapatkan malam Lailatul Qadr yang pada ulama kita mengabarkan terlebih di malam jumat mulia ini," pungkasnya.

 

Peringatan Nuzulul Quran ini juga dihadiri Wakil Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah K.H. Abdul Rasyid, Lc, K.H. Jauhari Sadji, Lc, Kepala Kepesantrenan dan Asrama, Ustadz Suma Wijaya, M.IKom, Ketua Panitia Ustadz. Abdul Mun'im Hasan, S. Pd. I, dan lainnya. Acara ini terlaksana secara hybrid disyiarkan melalui Zoom Meeting dan Live Channel Youtube Yayasan Islam Al-Hamidiyah.

 

 

Pewarta: Abdul Mun'im Hasan

Foto: Markprom/Kominfo

Archive